Tren Childfree di Indonesia Kian Meningkat, Apa Penyebabnya?

KALIMANTAN UPDATE - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (BKKBN) menyoroti tren childfree yang semakin populer di Indonesia.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022, jumlah perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak terus meningkat dalam empat tahun terakhir.

Data menunjukkan bahwa sekitar 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15-49 tahun, yang pernah menikah namun tidak menggunakan alat kontrasepsi, memilih untuk hidup tanpa anak. Fenomena ini sempat menurun pada awal pandemi COVID-19, namun kembali meningkat setelahnya.

Baca Juga: Lingkungan Pendidikan di Indonesia Semakin Bahaya Bagi Perempuan, Kenali Guru Predator Terhadap Siswinya

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak di BKKBN, dr. Irma Ardiana, MAPS, menyampaikan keprihatinannya terkait fenomena tersebut. Ia menyoroti bahwa angka kelahiran di kota-kota besar seperti Yogyakarta dan Jakarta kini semakin menurun, di mana rata-rata pasangan hanya memiliki 1-2 anak.

"Kami ingin memastikan pembangunan berkelanjutan tetap terjaga dan menghindari depopulasi akibat tren childfree yang semakin masif," ungkap dr. Irma dalam pertemuan di Kantor BKKBN Pusat, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Menurutnya, meningkatnya tren childfree seringkali dilatarbelakangi oleh pandangan individualistik, seperti fokus pada pendidikan tinggi dan karir gemilang. Untuk itu, BKKBN menekankan pentingnya edukasi tentang pilihan yang bertanggung jawab dan pro-keberlanjutan, serta tanggung jawab sosial dalam bernegara.

BKKBN juga menyoroti pentingnya fungsi keluarga dalam reproduksi sebagai salah satu dari delapan fungsi keluarga. Dr. Irma menegaskan perlunya kampanye persiapan kehidupan berkeluarga agar generasi muda memiliki cita-cita membangun keluarga di usia yang tepat.***