KALIMANTAN UPDATE – Media Sosial Twitter heboh dengan kabar bahwa Presiden China, Xi Jinping dikudeta hingga menjadi tahanan rumah, benarkah demikian?
Trending topik Twitter hari ini, Minggu, 25 September 2022 hangat dengan rumor tak sedap bahwa Presiden Cina Xi Jinping telah menjadi tahanan rumah akibat kudeta militer.
Xi dan tagar #ChinaCoup, menjadi trending di Twitter usai puluhan ribu warganet menyebarkan tagar tersebut.
Mereka sebenarnya masih bertanya-tanya akan rumor Presiden China Xi Jinping benar dikudeta dan menjadi tahanan rumah.
Rumor menyeruak menyebutkan bahwa Presiden Xi ditahan dan dilengserkan oleh Angkatan Bersenjata China.
Sayangnya belum ada yang mengkonfimasi tentang kebenaran kabar tersebut, hingga rumor semakin kuat berhembus.
Desas-desus berhembus bahwa Presiden Xi dikudeta karena tak adanya pesawat yang terbang di wilayah langit Ibu Kota Beijing pada Sabtu, 24 September 2022, kemarin.
Bahkan sejumlah laporan yang belum terverifikasi, juga menyebut operasional kereta dan bus sudah dibatalkan.
Baca Juga: Samsung A03s Simak Spesifikasi Begini Harganya Jadi Pilihan HP Sejuta Umat Murah Banget
Benarkah demikian?
Berita lain menyebutkan bahwa Website bandara utama di Beijing tidak memperlihatkan penerbangan keluar dari Ibu Kota Cina tersebut.
Namun tampaknya banyak penerbangan yang masih sesuai jadwal atau sudah mendarat.
Ada sejumlah laporan kalau penerbangan dibatalkan karena adanya latihan militer.
Artikel Terkait
Jepang Was-was Kebangkitan Militer China, Buntut Pembantaian Panjang yang Dilakukan Negeri Bunga Sakura
Dengan Satu Kali Serangan Nuklir Rusia, Negara Barat Bakal Meleleh dan Menyesal Sepanjang Hayat
Pemerintahan Taliban Afghanistan Dianggap tak Layak, Dunia Diminta Labeli Sebagai Apartheid Gender
TERLALU! Razia Jilbab di Iran Memakan Korban Jiwa, Warga Gelar Demo Menentang Pemerintahan
Kecelakaan Bus di China Tewaskan 27 Orang, Netizen: Kami Naik Bus Saat Larut Malam
Westminster Abbey Lepas Ratu Elizabeth II, O Taste and See How Gracious the Lord Is Bergema
Megatopan Porakporandakan Daratan Prefektur Yamaguchi Jepang, Satu Orang Meninggal dan Belasan Lain Cidera
Tawanan Ditukar dengan Veteran Angkatan Laut Amerika, Panglima Taliban Bebas Bebas Setelah 17 Tahun Ditahan